GOTONG ROYONG MEMBANGUN DESA
PROGRES PEMBANGUNAN DESA: PEKERJAAN TPT DAN TANGGA DI LAPANGAN BOLA KAKI WOGOWELA
Pembangunan infrastruktur desa merupakan bagian penting dari upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Salah satu contoh nyata dapat dilihat dari progres pembangunan desa Wogowela, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, khususnya dalam pekerjaan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan tangga di area Lapangan Bola Kaki. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat struktur tanah dan mencegah longsor di sekitar lapangan, tetapi juga menjadi simbol nyata partisipasi aktif masyarakat dan sinergi antar-pemangku kepentingan desa.
Proyek pembangunan ini dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat dari tiga dusun, yaitu Dusun Watumubu, Dusun Keli, dan Dusun Watugaba, dengan koordinasi dan pengawasan yang sangat baik dari perangkat desa serta badan permusyawaratan desa (BPD). Peran serta masyarakat dalam proyek ini mencerminkan semangat kolektif dan kebersamaan yang menjadi landasan dalam pembangunan desa yang berkelanjutan.
Gotong Royong dan Partisipasi Masyarakat
Pekerjaan pembangunan TPT dan tangga ini menjadi ajang keterlibatan aktif masyarakat dari berbagai elemen. Dusun Watumubu, di bawah kepemimpinan Kepala Dusun Ermelinda Dhiu, menunjukkan semangat tinggi dalam proses pengerjaan. Warga secara rutin hadir dalam kegiatan kerja bakti, mulai dari pengangkutan material, penggalian tanah, hingga proses pengecoran TPT. Perempuan dan laki-laki, tua dan muda, turut ambil bagian dalam pekerjaan ini tanpa mengharapkan imbalan, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab bersama terhadap fasilitas umum desa.
Tidak kalah aktifnya, Dusun Keli yang dikoordinasi oleh Kepala Dusun Maria Anjelina Dedu juga menunjukkan dedikasi tinggi. Di dusun ini, koordinasi kerja dilaksanakan secara rapi dan terstruktur. Masyarakat datang sesuai jadwal kerja yang telah disusun oleh kepala dusun dan tokoh masyarakat. Peralatan dan material yang digunakan pun dijaga dengan baik. Di sela-sela kerja, masyarakat juga saling berbagi makanan dan minuman sebagai bentuk kebersamaan dan semangat gotong royong yang mengakar kuat.
Sementara itu, Dusun Watugaba di bawah kepemimpinan Kadus Ignasius Suri turut mengambil peran signifikan. Masyarakat Watugaba bertugas pada bagian pemasangan struktur tangga yang menghubungkan lapangan dengan area pemukiman. Tantangan kontur tanah yang miring tidak menyurutkan semangat warga. Dengan kerja sama dan keuletan, tangga yang dibangun kini berdiri kokoh dan menjadi akses utama masyarakat dalam kegiatan olahraga dan sosial di lapangan bola kaki.
Peran Strategis Kader Teknik Desa
Keseluruhan pekerjaan teknis dalam pembangunan ini dikawal oleh Kader Teknik Desa, Kleofas Wezo. Beliau bertanggung jawab dalam memastikan bahwa seluruh tahapan pekerjaan berjalan sesuai dengan standar teknis dan rencana anggaran biaya (RAB) yang telah ditetapkan. Kleofas melakukan pendampingan langsung mulai dari proses perencanaan, pengukuran lahan, pemilihan bahan bangunan, hingga pelaksanaan konstruksi.
Selain memastikan kualitas teknis bangunan, Kleofas juga menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah desa. Ia aktif memberikan pelatihan sederhana kepada warga tentang cara mencampur bahan bangunan yang tepat, teknis pemasangan batu kali, serta penguatan struktur tangga agar tahan lama dan aman digunakan. Kehadirannya sangat membantu masyarakat yang sebagian besar belum memiliki latar belakang di bidang konstruksi.
Pengawasan Ketat oleh BPD Desa Wogowela
Dalam pelaksanaan pembangunan ini, transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wogowela mengambil peran aktif dalam mengawasi jalannya proyek. Tim BPD melakukan monitoring secara berkala ke lokasi pekerjaan untuk mengecek kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan.
Setiap temuan atau kendala yang dihadapi masyarakat di lapangan segera ditindaklanjuti oleh BPD melalui koordinasi dengan kepala desa dan tim pelaksana kegiatan. Tidak hanya itu, BPD juga membuka ruang pelaporan dan saran dari masyarakat umum agar proyek berjalan secara terbuka dan partisipatif. Dengan pengawasan ketat ini, pembangunan TPT dan tangga tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga memberi rasa kepercayaan dan kepemilikan kepada masyarakat desa Wogowela.
Dampak Pembangunan bagi Masyarakat
Pembangunan TPT dan tangga di lapangan bola kaki memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Lapangan bola kaki yang sebelumnya rawan longsor kini menjadi lebih aman dan representatif untuk digunakan dalam berbagai kegiatan, baik olahraga, keagamaan, maupun kegiatan adat dan sosial masyarakat. Tangga yang dibangun juga mempermudah akses masyarakat dari berbagai dusun menuju lapangan, terutama bagi anak-anak dan orang tua.
Selain itu, proyek ini menjadi sarana pemberdayaan masyarakat melalui transfer pengetahuan dan keterampilan dalam bidang konstruksi. Banyak warga yang sebelumnya belum pernah terlibat dalam pembangunan infrastruktur kini memiliki pengalaman dan kemampuan dasar dalam bidang tersebut.
Penutup
Progres pembangunan TPT dan tangga di lapangan bola kaki desa Wogowela adalah cerminan kerja sama, semangat gotong royong, dan komitmen bersama dalam membangun desa. Keterlibatan aktif masyarakat dari Dusun Watumubu, Keli, dan Watugaba, di bawah bimbingan para kepala dusun, serta dukungan teknis dari Kader Teknik Desa Kleofas Wezo dan pengawasan dari BPD, menjadikan proyek ini sebagai contoh ideal pembangunan partisipatif.
Ke depan, semangat ini perlu terus dipupuk dan dikembangkan dalam berbagai program pembangunan desa lainnya. Karena hanya dengan kebersamaan, keterbukaan, dan pengawasan yang baik, desa Wogowela akan mampu tumbuh menjadi desa yang mandiri, maju, dan sejahtera.